Senin, 15 November 2010

Anak Cerdas

oleh: Ferry Djajaprana


Nama Peresensi : Verri Jaya Priyana Nama Samaran : Ferry Djajaprana Penulis : Dini Kasdu 
Penerbit : Puspa Swara Tahun : 2004 Cetakan : Ke 1 Halaman : vi + 152 hlm, 23 cm
 
Semua orangtua, pasti mendambakan si buah hati tumbuh sehat dan cerdas. Dari generasi yang sehat dan cerdas ini diharapkan dapat menjadi tonggak kemajuan bangsa. Hal ini menjadi tanggung jawab orangtua yang merupakan orang terdekat bagi anak. Hanya saja untuk merealisasikannya bukanlah hal yang mudah. Bukan hanya dibutuhkan pemenuhan secara materi, tetapi juga secara mental dan social. Yang lebih penting lagi, kemauan dan pengetahuan orang tua untuk dapat melakukan semua upaya itu sejak merencanakan kehadiran anak hingga anak itu tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mandiri.
Sejak dalam kandungan, lahir, tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak merupakan suatu proses. Perjalanan dan hasil akhir dari proses ini sangat bergantung pada orangtua. Perlakuan orang tua menentukan masa depan anak.

Anak itu ibarat kertas putih, tergantung orang tuanya mau membuat apa anaknya itu. Beberapa ahli mengemukakan bahwa orangtua dapat membuat anaknya menjadi lebih cerdas jika dalam keluarga dibangun suasana yang hangat dan penuh kasih sayang dan lingkungan yang kondusif, sanggup meningkatkan taraf kecerdasan anak menjadi lebih baik. Sebaliknya anak yang lahir dengan kecerdasan tinggi, tetapi hidup dalam keluarga yang kurang kasih sayang dan lingkungan yang tidak mendukungnya, anak tidak akan berkembang menjadi anak yang cerdas.

Demikian uraian Dini Kasdu, dalam bukunya karangannya yang berjudul Anak Cerdas, A-Z panduan mencetak kecerdasan buah hati sejak merencankan kehamilan sampai balita. Dini menjelaskan idenya dengan bahasa yang mudah dimengerti dan gamblang sehingga mudah dimengerti bagi siapa saja yang membacanya.

Untuk pasangan yang baru memulai maghligai rumah tangga diharapkan kesadarannya untuk mempersiapkan diri baik secara fisik dan mentalnya. Peranan Ibu sejak masa prakonsepsi (sebelum pembuahan) menentukan kesehatan dan kecerdasan anak yang akan dilahirkan. Idealnya, hal ini dilakukan jauh sebelum kehamilan terjadi karena kualitas generasi yang akan dilahirkan dipengaruhi oleh masa sebelum dan selama kehamilan. Karena masa lalu, masa kini maupun mkasa yang akan datang akan saling mempengaruhi.


Pada masa kehamilan perlu diperhatikan terhadap dua masa kritis yang berdampak pada janin.
Masa kedua berlangsung sejak awal minggu ke delapan sampai saat kelahiran. Masa ini merupakan periode penyempurnaan proses tumbuh kembang organ tubuh yang telah dibentuk pada peroiode sebelumnya. Jika terjadi gangguan pada masa ini, janin beresiko menderita gejala kelainan fisiologis sejak lahir dan semakin parah pada saat dewasa nanti.
Pada masa kehamilan, salah satu agenda yang harus dijadwalkan dalam masa kegiatan ibu hamil adalah memeriksa kehamilannya secara rutin. Tahap selanjutnya setelah masa kehamilan adalah masa bayi, bawah tiga tahun (batita), dan bawah lima tahun (balita). Masa-masa tersebut menjadi emas untuk pembentukan manusia kelak dikemudian hari.

Setelah usia anak menginjak bawah tiga tahun juga merupakan usia perkembangan anak yang kritis. Masa batita adalah masa keemasan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pada usia lima tahun pertama, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada usia ini, 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk karena dimasa ini anak sudah mulai bisa diarahkan.
Kemudian dalam penutupan buku tersebut, Dini menuturkan bahwa masalah kecerdasan generasi, banyak factor yang ikut berperan. Pemenuhan factor-faktor itu yang menentukan sejauh apa kecerdasan seorang anak. Untuk mendapatkan anak cerdas tidak hanya dengan memberi makanan sehat dan perawatan baik. Namun juga, lingkungan psikologis yang mendukung sejak dalam kandungan hingga usia lima tahun. Tidak ada kata terlambat dari pada tidak melakukan sama sekali. Jika pengetahuan ini barudiketahui setelah kehamilan atau anak baru berumur satu tahun, tidak ada kata menyesal tanpa berbuat apa-apa. Setiap masa dan upaya akan memperoleh hasilnya. Jadi segera bertindak, jangan tunggu waktu berlalu. Orang tua, khususnya ibu memegang peranan yang sangat penting dan menentukan. Untuk itu diperlukan seorang ibu yang terjaga kesehatan fisiknya, mental dan social serta pendidikan yang memadai.

Pada akhirnya, memang orangtua yang menentukan apakah yang ingin ia berikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak anaknya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pekembangan dan peningkatan kualitas anak yang sebenarnya adalah menjadi tanggung jawab orang tua. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, orangtua perlu berusaha semaksimal mungkin.

Penyusun, Ferry Djajaprana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar