Melalui permainan dalam pembelajaran, anak tumbuh dan berkembang mempelajari hal-hal baru disekelilingnya. Ia menggunakan gerakan, fisik, dan motoriknya untuk melatih kreatifitasnya. Dengan bermain bersama teman-temannya, Ia juga meningkatkan kemampuan bahasanya dengan berinteraksi dengan teman sebayanya.
Permainan dalam pembelajaran bagi anak sangatlah perlu untuk meningkatkan kemampuan motorik anak mendeteksi lingkungan. Selain itu, dengan permainan dalam pembelajaran anak juga dapat belajar tentang banyak hal, terutama dapat menggunakan fisiknya. Anak yang kreatif cenderung dapat bersosialisasi bersama teman sebayanya dengan baik, karena dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sementara anak yang tidak kreatif lebih banyak berdiam diri dan tidak percaya diri.
Bermain Melempar Bola
Salah satu kegiatan permainan dalam pembelajaran yang sering dilakukan oleh anak adalah “melempar bola” (ball tossing). Permainan ini membutuhkan peserta 10 sampai dengan 12 anak. Alat minimal yang perlu dipersiapkan adalah bola. Tujuan permainan dalam pembelajaran pada bermain melempar bola ini adalah membiasakan anak untuk fokus dan konsentrasi. Permainan yang diberikan, mengasah kreatifitas anak, dan respon motorik anak kepada temannya.
Permainan sering dilakukan anak-anak usia sekolah dasar di kampung-kampung maupun pedesaan. Mereka tidak sadar dalam permainannya bahwa mereka sedang belajar fokus pada bola yang akan diterimanya. Permainan ini bila dilakukan berulang-ulang secara tidak langsung proses penangkapan bola itu butuh kebiasaan sehingga bisa merangsang respon motorik anak.
Cara permainan
Pada setiap permainan dalam permbelajaran tentu ada caranya. Cara bermain dalam permainan ini sangatlah sederhana. Semua anak-anak yang berjumlah 10 atau 12 anak tersebut membuat lingkaran dengan wajah menghadap ke tengah dan berhadapan dengan anak-anak yang lain.
Salah satu anak melempar bola ke temannya yang lain dengan menyebutkan buah kesukaannya dan nama anak yang diberi bola. Selanjutnya anak yang diberi bola juga menyebutkan nama buah dan nama orang yang diberi bola pada anak yang lain lagi. Mereka yang tidak bisa menyebutkan buah akan dikenakan sanksi, misalnya bernyanyi atau berjoget.
Permainan ini akan mengajarkan anak tidak hanya dari segi kognisi saja, tetapi juga melatih sikap, dan motivasi untuk mengembangkan skill yang dimiliki. Masih banyak lagi permainan dalam pembelajaran yang proses pembelajarannya tidak hanya menyentuh aspek kognisi saja melainkan juga aspek afeksi dan psikomotorik. Semoga dengan banyaknya permainan-permainan akan melahirkan generasi-generasi baru yang mandiri dan mampu mengembangkan imajinasinya.
* duta seruni *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar